Dampak
Adanya Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan Di Indonesia
Oleh: Harum Amaliyah
Awal tahun 2020 dunia
dikejutkan dengan munculnya wabah penyakit baru bernama Covid-19 yang merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus ini
merupakan keluarga besar Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika
menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernafasan, seperti flu. Covid-19 sendiri merupakan coronavirus jenis
baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiyah, 2020; Hui,
et al., 2020). Sehingga, Coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus
disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19. Setelah Covid-19 ditemukan dan
menyebar secara luas yang mengakibatkan pandemi global yang berlangsung sampai
saat ini. Gejala Covid-19 umumnya berupa demam 38°C, batuk kering, dan sesak
nafas serta dampak paling buruk untuk manusia ialah kematian.
Penyebaran virus corona ini pada
awalnya sangat berdampak pada dunia ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini
dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Parahnya lagi, hal itu terjadi
dalam tempo yang cepat dan skala yang luas. Berdasarkan laporan ABC News 7 Maret
2020, penutupan sekolah terjadi di lebih dari puluhan negara karena wabah Covid-19.
Pasca pandemi Covid-19 masuk ke
Indonesia pemerintah pusat hingga
daerah memberikan kebijakan untuk
meliburkan seluruh lembaga pendidikan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya
mencegah meluasnya penularan virus corona. Diharapakan dengan
seluruh lembaga pendidikan tidak
melaksanakan aktivitas seperti
biasanya, hal ini
dapat meminimalisir menyebarnya penyakit
covid 19 ini.
Sehingga siswa dan mahasiswa
“dipaksa” belajar mandiri dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan
untuk mencegah penularan covid-19. Padahal
tidak semua siswa dan
mahasiswa terbiasa belajar jarak
jauh. Apalagi guru dan dosen masih banyak belum mahir mengajar dengan menggunakan
teknologi internet atau media sosial. Selain itu, pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh tentunya siswa
dan mahasiswa maupun guru dan dosen diharuskan memiliki
akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki
akses internet yang kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu
kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, tidak
sedikit siswa dan mahasiswa yang tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara
maksimal baik dari materi pembelajaran maupun penugasan-penugasan yang
diberikan oleh pendidik selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.
Rata-rata di lingkungan akademis
pendidikan Indonesia penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan
dan lagi ilmu teknologi belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk
siswa. Ilmu teknologi belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai,
kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun
prospek untuk masa
depan tergolong bagus, penggunaan ilmu teknologi pasca pandemi covid 19 yang juga
memberlakukan setiap sekolah melakukan
pembelajaran online seperti contoh Kemdikbud memiliki portal media
pembelajaran online bernama Rumah Belajar yaitu
https://belajar.kemdikbud.go.id/ Situs ini dimaksudkan untuk pengembangan
pendidikan agar pembelajaran tidak vakum dalam
kondisi covid 19 saat ini, dan untuk menyajikan sumber daya publik dan
jaringan komunikasi (forum) untuk administrator sekolah, pendidik, dan siswa .
Pembelajaran jarak jauh dapat menggunakan
sarana pembelajaran dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
diantaranya media sosial whatsapp, aplikasi zoom, google clasroom, google meet,
youtube, maupun televisi yang memungkinkan pengguna untuk
mengirim pesan teks
dan pesan suara, melakukan
panggilan suara dan
video, berbagi gambar, video, dokumen, lokasi pengguna, dan media
lainnya.
Dengan sistem pembelajaran yang
dilaksanakan jarak jauh, dimana siswa dan mahasiswa banyak melakukan kegiatan
di rumah maka dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya.
Selain itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta
didik dalam sistem pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Hal
ini karena arah berfikir siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuannya secara
mandiri untuk bisa lebih paham akan
materi yang diajarkan. Siswa dituntut untuk dapat memunculkan dan mengembangkan
ide-ide agar dapat memahami dan menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa
dapat mencari informasi dari beberapa sumber baik dari internet, ebook maupun youtube.
Dengan begitu akan timbul kemampuan berfikir kreatif siswa seperti kemampuan
untuk menghasilkan banyak ide, kemampuan untuk memproduksi jawaban yang
bervariasi, siswa dapat mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda serta siswa dapat mencetuskan
gagasan unik dan baru hasil dari pemikirannya sendiri. Selain itu, tidak jarang
siswa atau mahasiswa mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang
menarik sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas siswa.
Sehingga menurut saya, jika
pembelajaran jarak jauh ini dikondisikan, diorganisasikan dan dimanagemen
dengan baik dan benar oleh guru maupun dosen maka dengan diberlakukannya
pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa. Pada
dasarnya pandemi Covid-19 ini memberikan dampak-dampak bagi kelangsungan
kehidupan manusia baik dampak negatif maupun positif salah satunya dalam bidang
pendidikan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar