Senin, 10 Agustus 2020

Dampak Adanya Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan Di Indonesia

 

Dampak Adanya Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan Di Indonesia

Oleh: Harum Amaliyah

            Awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya wabah penyakit baru bernama Covid-19 yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus ini merupakan keluarga besar Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, seperti flu. Covid-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiyah, 2020; Hui, et al., 2020). Sehingga, Coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19. Setelah Covid-19 ditemukan dan menyebar secara luas yang mengakibatkan pandemi global yang berlangsung sampai saat ini. Gejala Covid-19 umumnya berupa demam 38°C, batuk kering, dan sesak nafas serta dampak paling buruk untuk manusia ialah kematian.

Penyebaran virus corona ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Parahnya lagi, hal itu terjadi dalam tempo yang cepat dan skala yang luas. Berdasarkan laporan ABC News 7 Maret 2020, penutupan sekolah terjadi di lebih dari puluhan negara karena wabah Covid-19.

Pasca pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pemerintah  pusat  hingga  daerah memberikan  kebijakan  untuk  meliburkan seluruh  lembaga  pendidikan.  Hal  ini dilakukan sebagai  upaya  mencegah  meluasnya  penularan virus  corona. Diharapakan  dengan  seluruh lembaga  pendidikan  tidak  melaksanakan aktivitas seperti  biasanya,  hal  ini  dapat meminimalisir  menyebarnya  penyakit  covid  19 ini.

Sehingga siswa dan mahasiswa “dipaksa” belajar mandiri dari rumah karena pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk mencegah penularan covid-19. Padahal  tidak semua  siswa  dan  mahasiswa  terbiasa belajar jarak jauh. Apalagi guru dan dosen masih banyak belum mahir mengajar dengan menggunakan teknologi internet  atau  media sosial. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tentunya siswa  dan  mahasiswa  maupun guru dan dosen diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet yang kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, tidak sedikit siswa dan mahasiswa yang tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal baik dari materi pembelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh pendidik selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.

Rata-rata di lingkungan akademis pendidikan Indonesia penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi ilmu teknologi belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. Ilmu teknologi belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun  prospek  untuk  masa  depan tergolong bagus,  penggunaan  ilmu teknologi  pasca pandemi covid 19 yang juga memberlakukan setiap sekolah melakukan  pembelajaran online seperti contoh Kemdikbud memiliki portal media pembelajaran online bernama Rumah Belajar yaitu https://belajar.kemdikbud.go.id/ Situs ini dimaksudkan untuk pengembangan pendidikan agar pembelajaran tidak vakum dalam  kondisi covid 19 saat ini, dan untuk menyajikan sumber daya publik dan jaringan komunikasi (forum) untuk administrator sekolah, pendidik, dan siswa .

Pembelajaran jarak jauh dapat menggunakan sarana pembelajaran dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diantaranya media sosial whatsapp, aplikasi zoom, google clasroom, google meet, youtube, maupun televisi yang memungkinkan pengguna  untuk  mengirim  pesan  teks  dan  pesan suara,  melakukan  panggilan  suara  dan  video, berbagi gambar, video, dokumen, lokasi pengguna, dan  media  lainnya. 

Dengan sistem pembelajaran yang dilaksanakan jarak jauh, dimana siswa dan mahasiswa banyak melakukan kegiatan di rumah maka dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya. Selain itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam sistem pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Hal ini karena arah berfikir siswa dituntut untuk mengembangkan pengetahuannya secara  mandiri untuk bisa lebih paham akan materi yang diajarkan. Siswa dituntut untuk dapat memunculkan dan mengembangkan ide-ide agar dapat memahami dan menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa dapat mencari informasi dari beberapa sumber baik dari internet, ebook maupun youtube. Dengan begitu akan timbul kemampuan berfikir kreatif siswa seperti kemampuan untuk menghasilkan banyak ide, kemampuan untuk memproduksi jawaban yang bervariasi, siswa dapat mencari alternatif atau arah yang  berbeda-beda serta siswa dapat mencetuskan gagasan unik dan baru hasil dari pemikirannya sendiri. Selain itu, tidak jarang siswa atau mahasiswa mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas siswa.

Sehingga menurut saya, jika pembelajaran jarak jauh ini dikondisikan, diorganisasikan dan dimanagemen dengan baik dan benar oleh guru maupun dosen maka dengan diberlakukannya pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa. Pada dasarnya pandemi Covid-19 ini memberikan dampak-dampak bagi kelangsungan kehidupan manusia baik dampak negatif maupun positif salah satunya dalam bidang pendidikan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOMBA POP SOLO SPESIAL HARI KEMERDEKAAN

 Assalamualaikum Wr. Wb 🇮🇩 Salam Kemerdekaan - Indonesia Maju 🇲🇨 KKN-VDR Pringgandani 1 IAIN Tulungagung Proudly Present : 🎙️ LOMBA POP...