Senin, 10 Agustus 2020

Humanisasi di Masa Pandemik Virus Covid 19

 

Humanisasi di Masa Pandemik Virus Covid 19.

Oleh: Syarifah Annajiyah

 

“Tidak penting apa agama dan sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua manusia, maka orang tidak pernah tanya agamamu”. – KH. Abdurrahman Wahid.

Akhir-akhir ini dunia termasuk negara Indonesia sedang dihebohkan dengan pandemik global yakni adanya virus COVID-19  atau yang lebih dikenal dengan coronavirus disease 2019.  Penyakit ini disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan, Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Penyebaran pandemi ini sangat luas hingga mencapai ratusan ribu kasus dan angka kematian yang ribuan. Virus COVID-19 diduga menyebar terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh bagian tubuh seseorang. Penyakit COVID-19 menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul ataupun tanpa gejala. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar empat sampai lima hari, tetapi dapat juga dirasakan dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. 

 Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan untuk menghindari penyakit ini di antaranya dengan mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menghindari kerumunan, menjaga jarak dari orang lain (social distancing), serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang dicurigai terinfeksi. Dalam hal ini, social distancing dapat dilakukan oleh setiap individu maupun diatur langsung oleh pemerintah setempat. Adapun bentuk social distancing oleh individu adalah tidak mendatangi tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, food court, event masal yang dihadiri banyak orang, ruang publik, tempat pariwisata, dan lainnya. Selain itu, social distancing dapat dipraktekkan dengan menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain. Dengan jarak tersebut, maka dianjurkan tidak melakukan jabat tangan atau berpelukan saat bertemu satu sama lain. Sementara, social distancing yang diatur langsung oleh pemerintah seperti penangguhan event masal dan menutup ruang publik.

Pesatnya penyebaran virus ini turut mempengaruhi keseimbangan kehidupan dalam segala aspek seperti kesehatan, pendidikan, keagamaan termasuk juga menjadikan ketidakstabilan pada pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Tak hanya sampai disitu dampak pandemi ini pada ekonomi juga menurunnya daya beli, omset sampai produksi  penjualan karena penurunan tingkat konsumsi dimasyarakat, salah satunya adalah karena adanya hilangnya kepercayaan. Akibatnya anyak masyarakat yang mendapat dampak dari pandemik ini dalam hal ekonomi yakni hilangnya pekerjaan, di PHK, turunnya penghasilan sampai bahkan tidak adanya penghasilan sama sekali. Kehidupan pun terus berputar seperti biasanya, walaupun ada beberapa aktivitas yang sedikit berubah karena adanya pandemik ini. Banyak saudara kita yang sebelumnya  sudah mengalami ekonomi yang sulit dan dipandemik ini justru lebih memperburuk itu, terlebih keluarga-keluarga korban virus ini ataupun yang tedampak. Walaupun pemerintah telah menganggarkan dan memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat, kita tahu sendiri bantuan ini masih banyak yang tidak tepat sasaran dan belum menyuluruh, apalagi kepada yang memang benar-benar membutuhkan tidak sedikit bayak masyarakat yang meninggal karena kelaparan juga terkena virus akibat tetap bersikukuh bekerja untuk menghidupi keluarganya agar dapat bertahan dimasa pandemik ini.

Bangsa kita adalah bangsa yang erat akan budaya gotong royong dan saling membantu. Namun, dimasa seperti ini justru kebanyakan masyarakat enggan untuk saling membantu dan  merangkul, karena masyarakat dihadapkan dengan dua pilihan antara keselamatannya dan keluarganya atau orang lain yang ditakutkan nantinya rawan terjangkit  virus covid-19 ini karena berada dilingkungan luar. Masyarakat terus dihadapkan dengan pilihan-pilihan sulit, tidak hanya pada sisi ekonomi namun juga pendidikan yang menjadi daring, kesehatan yang semakin ribet dan lain-lain.

Mengingat bangsa kita juga adalah bangsa yang memiliki banyak keberagaman dari suku, adat, budaya, ras dan agama. Maka, tidak mudah menyamakan visi, misi ataupun pendapat banyak orang yang mempunyai ragam latar belakang yang berbeda-beda. Terlebih dimasa seperti ini kita perlu adanya uluran tangan dan sikap solidaritas yang penting sekali untuk terus dilakukan dan diterapkan. Tentu menyatukan dan memperkuat persaudaraan adalah salah satu kunci menciptakan gerakan solidaritas ini. Humanisasi atau menumbuhkan rasa kemanusiaan perlu adanya terus diajarkan dimasyarakat terlebih sejak anak anak agar paham betul arti memanusiakan manusia kepada sesama. Gerakan solidaritas juga nantinya akan memberi banyak dampak positif bagi pemberi ataupun penerima. Memberi dan menolong sesama dengan tanpa syarat ini nanti tentu juga akan  memperkuat perikemanusiaan seseorang.

KH. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dipanggil Gus Dur menegaskan dalam sembilan nilai utama Gus Dur pada poin kemanusiaan tentang bagaimana seharusnya bersikap memanusiakan manusia dengan sesama. Mengingat manusia menurut beliau adalah makhluk Tuhan yang paling mulia digadang-gadang sebagai “khalifah fil ardh” yang mana dipercaya tidak hanya untuk menjaga bumi namun juga untuk mengelola dan memakmurkan bumi. Maka dari itu kemanusiaan merupakan cerminan dari ketuhanan. Kemuliaan yang ada dalam diri manusia mengharuskan untuk memiliki sikap untuk saling memuliakan, menghargai dan menghormati. Memuliakan manusia sama halnya memuliakan penciptanya, pun merendahkan manusia sama halanya merendahkan penciptanya. Gus Dur dalam universalisme islam nya menyebutkan bahwa penting adanya menampakkan diri dalam berbagai  manifestasi  ajaran-ajarannya yang salah satunya yakni sikap hidup, dimana disini sebagai manusia kita perlu menampakkan diri dalam hal keperdulian yang sangatbesar pada unsur-unsur utama dari kemanusiaan (al-insaninyyah). Unsur-unsur tersebut dapat seperti persamaan derajat dimuka hukum, perlndungan warga masyarakat dari kesewenang-wenangan, juga  penjagaan hak-hak mereka yang lemah dan menderita kekurangan. Dan inilah mengapa perlunya kita menumbuhkan humanisasi sehingga masyarakat terus solid untuk membantu sesamanya.

Semasa pandemik ini banyak sekali orang yang acuh terhadap sesamanya, enggan membantu dan menolong, serta hanya memikirkan bagaimana ia dan keluarganya dapat bertahan. Krisis kemanusiaan mungkin sangat kita rasakan dimas pandemik ini apalagi diawal-awal virus ini muncul, karena pemerintah pun memberikan intruksi untuk tetap dirumah saja untuk memperlambat penularan virus ini, sehingga menjadikan kebanyakan orang menjadi fokus hanya pada dirinya dan keluarganya sendiria. Sedikit yang masih memikirkan bagaimana nasib sesamanya, bagaimana saudara-saudaranya diluar dapat mencukupi kebutuhan dan bertahan hidup, namun kita semua patut mengapresiasi dan mendukung orang-orang yang masih mau memikirkan sesamanya dengan membuat penggalangan dana, aksi atau gerakan solidaritas yang sekarang banyak muncul dan aktif di   komunitas, organisasi, pengusaha, akademisi, ataupun hanya perorangan. Gerakan-gerakan inilah yang akhirnya kita ketahui memiliki misi yang sama yakni membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi koban ataupun terdampak pandemik virus covid-19 ini, juga merupakan hal yang dapat mengajak masyarakat lain untuk turut berpartisipasi mengulurkan tangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOMBA POP SOLO SPESIAL HARI KEMERDEKAAN

 Assalamualaikum Wr. Wb 🇮🇩 Salam Kemerdekaan - Indonesia Maju 🇲🇨 KKN-VDR Pringgandani 1 IAIN Tulungagung Proudly Present : 🎙️ LOMBA POP...