Sistem Belajar Daring di Masa Pandemi COVID-19
Nama
: Farah Indrie Widyanti
Jurusan
: Pendidikan Bahasa Arab
NIM
: 1220217302
Pandemi COVID-19 terus mewabah, dalam situasi ini berdampak
pada beberapa kebijakan termasuk pola pembelajaran, mekanisme administrasi dan
sistem komunikasi atau pertemuan individu. Dari imbauan pemerintah kepada
masyarakat agar bekerja, belajar, dan beribadah di rumah dan dilakukannya
penyertaan hukuman dan tindakan. Sementara itu sekolah sebagai unit pendidikan
secara otomatis menjadi tempat berkumpul bagi warga secara permanen terkena
imbas dari kebijakan agar tidak berkumpul demi pencegahan penularan virus
COVID-19.
Menyikapi kasus dan fenomena serta kebijakan pemerintah
tentunya dunia pendidikan mulai membiasakan menggunakan pembelajaran online
selama pandemi bagi peserta didik. Kesadaran sebagai manusia harus mengikuti
taat tertib dari pemerintah untuk mengurangi penularan virus dan harus berusaha
menghadapi keterpurukan.Pola komunikasi tatap muka menggunakan fasilitas era
globalisasi dengan metode E-Learning dapat menjadi alternative pemecahan
masalah pembelajaran.
Agar pembelajaran peserta didik tetap berjalan. Beberapa
perguruan tinggi juga sudah menyiapkan zoom meeting untuk pembelajaran peserta
didik. yaitu aplikasi video conference yang digunakan pada semua platform baik
android, IOS, MAL, maupun windows, Google Classroom. Harapan terhadap sistem
pelayanan online masih tetap melakukan interaksisecara realtime. Hal ini
sebagai sistem sementara selama pandemi agar peserta didik masih bisa belajar
meskipun tidak bertatap muka.
Hingga saat ini, Pengetahuan mahasiswa di era milenial
terkait pembelajaran on-line memang disukai, walaupun sebagian dosen dan
mahasiswa masih melakukan penugasan akan tetapi pendapat dari beberapa pakar
teknologi informasi ini adalah hikmah yang dapat dipetik di tengah mewabahnya
virus corona. Kebijakan institusi pendidikan membatasi pembelajaran tatap muka
dan menggantinya dengan belajar secara daring (online) guna mencegah penularan
corona virus Disease (COVID-19).
Sistem pembelajaran online masih menyediakan pendampingan
bagi pengajar dan mahasiswa tentang aplikasi atau pemanfaatannya, sebab sistem
online ini masuk pada metode pembelajaran atau fasilitas pembelajaran yang juga
perlu diperjelas.sistem pembelajaran online tidak hanya menggunakan Zoom
Meeting, tetapi memanfaatkan media social Whatsapp untuk melakukan pembelajaran
online dan mendapatkan informasi waktu untuk melakukan pembelajaran.
Pengertian metode pembelajaran (Learning Methods) adalah
suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau dapat diartikan suatu
strategi dan taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yang
diaplikasikan tenaga pengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
Sementara E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakan
jasa elektronik sebagai alat bantunya. E-Learning berarti pembelajaran yang
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika misalnya dapat menggunakan jasa
audio, video atau perangkat computer, hp dan lain-lain melalui fitur-fitur yang
disediakan.
Kesadaran akan pentingnya pengembangan sumberdaya manusia
adalah pendidikan dan pelatihan perkembangan globalisasi, kultur masyarakat dan
geografi Indonesia serta sosial ekonomi masyarakat juga menjadi pertimbangan
terhadap permasalahan pembelajaran secara tradisional. Perkembangan masyarakat
yang menuju pada era masyarakat informasi (Information Age) atau masyarakat
ilmu pengetahuan (Knowledge Society) membentuk potensi positif terhadap
perubahan pada sector pendidikan dan pelatihan Model pembelajaran E-Learning.
E-Learning secara otomatis memanfaatkan fasilitas jasa
internet sehingga terdapat perubahan paradigma dari The Era of Teacher and Book
menuju The Era of Teacher Book and Technology yaitu mengajar dengan dominasi
guru, buku, dan teknologi. Sifat interaktif yang dapat dimanfaatkan dari media
internet adalah media massa dan interpersonal yang mana akses informasi dari
seluruh penjuru dunia sebagai suplemen dan komplemen wakil dari pengajar sebagai
sumber belajar .Oleh karena itu beberapa keunggulan dari pembelajaran
E-Learning adalah peserta didik dapat mengambil mata kuliah dimanapun di
seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas Negara.Peserta didik juga dapat
mengakses pada alur di bidang yang diminati.Sumber belajar peserta didik dapat
leluasa melalui akses narasumber perpustakaan online, literature online, akses
hasil penelitian, dan materi kuliah tanpa dilakukan pertemuan secara fisik.
Terlepas dari itu konsep E-Learning dengan pembelajaran
secara online mengakibatkan kesenjangan.Sebab masih menjadi momok di masyarakat
diantara yang dapat terlihat nyata adalah pemanfaatan internet tidak merata di
seluruh wilayah Indonesia artinya terdapat Kesenjangan akses on-line pada
beberapa wilayah. sistem online pembelajaran tidak dapat dilakukan secara
maksimal.Profil peserta E-Learning harus memiliki motivasi belajar mandiri yang
tinggi dan memenuhi komitmen belajar yang sungguh-sungguh.
Karakter peserta E-Learning mengarah pada kegemaran belajar
dan melakukan kajian pengembangan diri.Kondisi peserta E-Learning adalah mereka
yang membutuhkan materi pelajaran tanpa meniingalkan rumah. Ekspektasi dengan
pembelajaran on-line memang untuk memberikan kemasan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan instruksional. Mode seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, latihan, ujian dilakukan secara on-line tanpa harus tatap muka
antara pengajar dan peserta didik. Namun konsep pembelajaran menuju pendidikan
secara komperehensif masih dipertanyakan sebagian masyarakat yaitu dari sisi
afektif dan psikomotorik. Secara harfiah syarat personal pengajar adalah harus
dapat berinteraksi dengan baik dan lebih personal terhadap peserta didik dengan
memperhatikan kemajuan peserta didik, dan membantu persoalan peserta didik yang
dihadapi. Sehingga fenomena ini menjadi tugas pendidikan bagaimana mengadaptasi
sistem konvensional ke arah E-Learning
Diantaranya adalah soal operasional perumusan tujuan
pembelajaran yang dapat diukur, persepsi pre-test, membangkitkan motivasi
dengan bahasa komunikatif, uraian, materi yang jelas, memberikan problem
solving, tanya jawab post-test, penugasan, dan kegiatan tindakan, sehingga
aspek afektif dan psikomotorik terlampaui. Desain E-Learning yang menarik dan
diminati menjadi penting untuk diperhatikan. menurut Onno W.Purbo (2012)
merancang E-Learning setidaknya mampu memenuhi, sederhana, personal dan
cepat.Sederhana dalam artian peserta didik mengenal dan memeiliki jenis
aplikasi yang digunakan. Secara personal terdapat interaksi sebagaimana
layaknya suasana di dalam kelas, kemudian layanan yang ditunjang dengan
kecepatan memberikan respon terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik
lainnya.
Kejelasan kondidsi wabah corona yang terjadi di Indonesia
pada bulan Maret sampai April 2020 mengisyaratkan kita pada proses pendidikan
masa depan dengan jaringan yang terpadu terkait pada produktifitas tepat waktu,
pluralistis, lebih dialogis, lebih terbuka, dan mudah diakses. Dan ini adalah
gambaran pendidikan yang lebih luwes, terbuka dan beraneka ragam dijangkau oleh
siapapun